Senin, 29 November 2010

mana yang benar

Mana yang benar ?????

Kali ini saya ingin membahas masalah Ujian Nasional atau yang lebih terkenal dengan sebutan UN. Suatu hari saya pernah mendengar sebuah berita bahwa pemerintah ingin meniadakan UN dan saya juga pernah membca sebuah artikel tentang UN di hapus karena hanya membuat kya oknum nakal tertentu dengan penjualan kunci jawaban UN.
Ada banyak pertanyaan di bensk saya saat ini.
Mengapa para pelajar hanya belajar saat UN?
Itu artinya mereka hanya pintar saat UN saja, seyelah itu tidak?
Mengapa ketentuan Lulus atau tidak tergantung pada nilai UN saja?
Mana yang benar ada UN atau tidak?
Sebenarnya UN sangat penting bagi siswa karena dengan nilai UN apalagi nilainya tinggi pelajar tersebut dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tiggi sesuai kemauan mereka. Tetapi juga penting bagi pemerintah karena dengan UN pemerintah dapat mengukur tigkat pendidikan masyarakat setiap tahunnya, apakah pendidikan tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya malah lebih buruk.
Selain itu UN juga mampu melatih mental juara pelajar dan mengetahui hasil belajar mereka selama di jenjang pendidikan tersebut.
Tapi jika dikaitkan dengan pertanyaan saya diatas apakah kita belajar selama bertahun-tahun itu lulus atau tidaknya hanya di tentuka dri nilai UN saja?. Yang notabennya hanya berlangsung kuarang lebih 1 minggu itu?
Lalu bagaimana dengan siswa dan siswi pandai yang ternyata nilai UN nya anjlok bahkan hingga tidak lulus dan tidak dapat melanjutkan sekolahnya?
Lalu bagaimana dengan anak orang kaya yangnotabennya kurang pintar dalam kesehariannya atau bahkan malas dan sering bolos tapi mereka banyak uang dan merasa bisa membeli apa saja dengan uang orang tuanya, termasuk untuk membeli kunci jawaban UN?
Jika seperti itu etujukah anda jika masih ada UN atau anda memilih untuk mentiadakan UN?
Jika kita lihat dari sisi negatifnya memang UN merugikan dan lebih baik UN ditiadakan karena pada realitanya nilai UN yang sering di bangga-banggakan banyak orang tua itu hanya bohong belaka !!!!
Sedangkan jika dilihat dari sisi positifnya seandinya UN ditiadakan lalu bagaimana cara pemerintah untuk mengetahui dan mengukur tingkat pendidikan setiap tahunnya?
Mengetahui pendidikan bangsa ini yang kehidupannya bukan semakin maju tapi makin mundur. Bangsa yang semakin hari makin banyak bencana, semakin bobrok iman, semakin miskin karena ulah para koruptor berdasi, yang bisa mengambil uang rakyat se4enak mereka tanpa peduli dengan nasib rakyat yang haus akan pendidikan karena kemiskinan yang merajai negeri ini.
Semoga pemerintah bisa mengatasi masalah ini dan tentunya juga masalah yang saya siggung sedikit di atas tentang “korupsi” terutama msalah Gayus si mafia pajak yang bisa melancong ke Bali saat dalam masa tahanan. Jika kita menuruti uang lalu siapa yang akan membangun negeri ini???????
Mungkin sampai disini dulu yang saya tulis tentang UN. Semua yang membaca saya harap bisa mengambil hikmah dari tulisan saya ini yang kurang dari sempurna. Saya juga mohn maaf jika ada yang salah dalam tulisan ini. Karena saya hanya manusia biasa dan saya juga masih pelajar. Dan kalau boleh jujur sebenarnya saya juga agak trauma dengan UN. Terima kasih.

Bangkalan, 26 November 2010
Nurwati Septiandari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar