Senin, 29 November 2010

teori terbentuknya jagad raya


TEORY TERBENTUKNYA JAGAD RAYA 
menurut
 Ilmuwan & Al-Qur’an



Kelompok 7
1. NURUL AZIZAH
2. NURWATI SEPTIANDARI
3. SITI FATIMA
4. SOFIATUL MAWADDAH
5. ST.MUFAROHAH


MAN MODEL BANGKALAN
Tahun ajaran 2009/2010

KATA PENGANTAR
          Assalamu’alaikum wr.wb
     Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kekuatan kepada kami untuk menyusun dan menyelesaikan makalah yang berjudul “TEORI terbentuknya JAGAD RAYA menurut Ilmuwan dan Al-Qur’an
          Sejak dahulu telah banyak para ilmuwan dunia yang mengemukakan tentang teori terbentuknya jagad raya ini. Dan dalam Al-Qur’an Allah SWT telah banyak berfirman tentang terbentuknya jagad raya ini..
           Kami berharap dengan dibuatnya makalah ini kita dapat lebih memahami tentang awal terbentuknya jagad raya ini dari berbagai teori-teori yang di kemukakan oleh para ilmuwan dunia dan firman-firman Allah SWT dalam Al-Qur’an.
Bila dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan kami mohon maaf karena kami hanyalah manusia yang penuh dengan kesalahan dan kekhilafan dan kami juga berterima kasih kepada guru pembimbing karena telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.
Wassalamu’alaikum wr.wb



Bangkalan,Oktober 2009























Daftar isi

Kata Pengantar…………………………………………………………………………………………………………
Daftar Isi…………………………………………………………………………………………………………………

Teori Jagad Raya menurut para Ilmuwan Dunia………………………………………………
Teori Jagad Raya menurut Al-Qur’an…………………………………………………………………
Kesimpulan menurut kami………………………………………………………………………………………



















Ciri-Ciri Inti Bumi
Inti Bumi terletak pada lapisan terdalam. Inti Bumi terbagi menjadi 2 (dua), yaitu:
Inti bumi bagian luar merupakan salah satu bagian dalam bumi yang melapisi inti bumi bagian dalam. Inti bumi bagian luar mempunyai tebal 2250 km dan kedalaman antara 2900-4980 km. Inti bumi bagian luar terdiri atas besi dan nikel cair dengan suhu 3900 °C
Inti bumi bagian dalam merupakan bagian bumi yang paling dalam atau dapat juga disebut inti bumi. inti bumi mempunyai tebal 1200km dan berdiameter 2600km. inti bumi terdiri dari besi dan nikel berbentuk padat dengan temperatur dapat mencapai 4800 °C.
Sedangkan menurut sifat mekanik (sifat dari material) -nya, bumi dapat dibagi menjadi lapisan-lapisan sebagai berikut :
1. Litosfer
Litosfer adalah kulit terluar dari planet berbatu. Litosfer berasal dari kata Yunani, lithos yang berarti berbatu, dan sphere yang berarti padat.
Litosfer bumi meliputi kerak dan bagian teratas dari mantel bumi yang mengakibatkan kerasnya lapisan terluar dari planet bumi. Litosfer ditopang oleh astenosfer, yang merupakan bagian yang lebih lemah, lebih panas, dan lebih dalam dari mantel. Batas antara litosfer dan astenosfer dibedakan dalam hal responnya terhadap tegangan: litosfer tetap padat dalam jangka waktu geologis yang relatif lama dan berubah secara elastis karena retakan-retakan, sednagkan astenosfer berubah seperti cairan kental.
Litosfer terpecah menjadi beberapa lempeng tektonik yang mengakibatkan terjadinya gerak benua akibat konveksi yang terjadi dalam astenosfer. Konsep litosfer sebagai lapisan terkuat dari lapisan terluar bumi dikembangkan oleh Barrel pada tahun 1914, yang menulis serangkaian paper untuk mendukung konsep itu. konsep yang berdasarkan pada keberadaan anomali gravitasi yang signifikan di atas kerak benua, yang lalu ia memperkirakan keberadaan lapisan kuat (yang ia sebut litosfer) di atas lapisan lemah yang dapat mengalir secara konveksi (yang ia sebut astenosfer). Ide ini lalu dikembangkan oleh Daly pada tahun 1940, dan telah diterima secara luas oleh ahli geologi dan geofisika. Meski teori tentang litosfer dan astenosfer berkembang sebelum teori lempeng tektonik dikembangkan pada tahun 1960, konsep mengenai keberadaan lapisan kuat (litosfer) dan lapisan lemah (astenosfer) tetap menjadi bagian penting dari teori tersebut.
Terdapat dua tipe litosfer yaitu : Litosfer samudra, yang berhubungan dengan kerak samudra dan berada di dasar samdura Litosfer benua, yang berhubungan dengan kerak benua. Litosfer samudra memiliki ketebalan 50-100 km, sementara litosfer benua memiliki kedalaman 40-200 km. Kerak benua dibedakan dengan lapisan mantel atas karena keberadaan lapisan Mohorovicic.


2. Astenosfer
Astenosper merupakan lapisan dibawah lempeng tektonik, yang menjadi tempat bergeraknya lempeng benua.

Astenosfer

3. Mesosfer
Mesosfer adalah lapisan udara ketiga, di mana suhu atmosfer akan berkurang dengan pertambahan ketinggian hingga ke lapisan keempat, termosfer. Udara yang terdapat di sini akan mengakibatkan pergeseran berlaku dengan objek yang datang dari angkasa dan menghasilkan suhu yang tinggi. Kebanyakan meteor yang sampai ke bumi biasanya terbakar di lapisan ini.
Mesosfer terletak di antara 50 km dan 80-85 km dari permukaan bumi, saat suhunya berkurang dari 290 K hingga 200 K (18oC hingga − 73oC). Antara lapisan Mesosfer dengan lapisan atermosfer terdapat lapisan perantara yaitu Mesopause.

Peristiwa Akibat Pergerakan Lempeng
Pergerakan ketiga lempeng tadi juga dapat menimbulkan patahan atau sesar yaitu pergeseran antara dua blok batuan baik secara mendatar, ke atas maupun relatif ke bawah blok lainnya. Patahan atau sesar ini merupakan perpanjangan gaya yang ditimbulkan oleh gerakan-gerakan lempeng utama. Patahan atau sesar inilah yang akan menghasilkan gempa bumi di daratan dan tanah longsor. Akibatnya, bangunan yang ada di atas zona patahan ini sangat rentan mengalami runtuhan
Patahan atau sesar-sesar ini akan mempengaruhi resistensi atau kekuatan pada batuan yang dilewatinya, menyebabkan batuan- batuan tadi menjadi rapuh dan mudah mengalami erosi. Apabila jenis batuan tersebut merupakan batuan yang porous( berongga), maka akan menimbulkan hal yang lebih fatal lagi. Curah hujan yang tinggi akan menyebabkan air hujan masuk ke dalam rongga batuan dan menyebabkan lama kelamaan batuan tersebut akan menjadi jenuh yang berujung pada terjadinya pergerakan massa batuan dalam bentuk blok besar yang menimbulkan tanah longsor, terutama daerah dengan kemiringan lereng yang curam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar